Welocome to My Blogger

di blogger ini anda yang melihat bisa postingan yang saya posting, so enjoy it.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

my name is Rizkita Puspa Andari but you can call me TITA it's funny right ,, okayy (y) i have friends in the home ,, list : 1. Ajeng, 2. Anggi, 3. Diana, 4. Nadia, 5. etc... and i have friends school to : 1. Anin, 2. Eno, 3. Dinda, 4. Febby, 5. Vita, 6. Nency, 7. all of 9d class my hobby is singing, dancing, swimming, photography. i like music, i like cat, i like watching movie, and something funny.

Labels

MP3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Pengikut

About Me

Foto Saya
RIZKITA ANDARI
kata teman saya : lebay, cerewet, egois, baik hati (makasih guys), dll.
Lihat profil lengkapku
RSS
Tampilkan postingan dengan label GOOGLE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GOOGLE. Tampilkan semua postingan
Post Icon

Vierra - Pertemuan Singkat

pertemuan singkat dan berjalan sangat cepat
tidak disangka aku langsung terhipnotis olehmu
setidaknya kamu sempat menjadi milikku
meskipun tak lama, hal itu telah membuat ku bahagia

kau buat hidupku tak berarti tanpa kamu

kini kau menghilang dan aku terhipnotis olehmu
setidaknya kamu sempat menjadi milikku
meskipun tak lama, hal itu telah membuat ku bahagia

dengan masalah besar (dihadapi)

segitu saja perjuanganmu (untukku)
setidaknya kamu sempat menjadi milikku
meskipun tak lama, hal itu telah membuat ku bahagia
pertemuan singkat dan berjalan sangat cepat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

SINOPSIS 'MY GIRLFRIEND IS GUMIHO' ep.4

Mi-ho sadar kalau dia sudah ditinggalkan sendirian di atas kapal dan memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong terus berlari tanpa menoleh. Mi-ho berjongkok dan mulai menangis. Dan ketika air matanya jatuh, langit mulai gelap dan hujan pun turun. Dae-woong menengadah. Dia mengingat apa yang Mi-ho pernah katakan tentang air matanya yang bisa menyebabkan hujan serigala. Hal ini mambuat Dae-woong menghentikan langkahnya dan mulai berpikir, “Itu konyol. Lalu, waktu dia menghembuskan nafasnya, maka turun salju. Dan ketika dia bersin maka ada angin topan!”

Dae-woong melanjutkan langkahnya tapi dia tiba2 ingat kalau Mi-ho pernah mengumumkan kalau mereka sudah berteman sekarang dan janjinya kalau dia akan menjaga manik2 serigala milik Mi-ho itu. Dae-woong berkata pada surga kenapa Mi-ho menggunakan hujan untuk menghentikannya. Dae-woong berbalik dan berlari untuk menemui Mi-ho.

Di atas kapal, Mi-ho mulai kehilangan kendalinya terhadap penampilan luarnya. Masalahnya, ada beberapa factor yang memicu hal ini: manik2 serigalanya jauh darinya, dia takut karena air, dan ada seekor anjing yang mendekat. Mata Mi-ho berubah menjadi biru terang. Mi-ho bersembunyi di kamar mandi ketika penampilan serigalanya mulai keluar.
Dae-woong sampai di kapal dan mendengar sebuah keluarga yang punya anjing berbicara tentang seorang wanita aneh yang terlihat seperti monster. Jadi Dae-woong berusaha menguatkan dirinya. Dia mengira anjing itu adalah Mi-ho sebab punya ekor. Tapi kemudian dia menemukan Mi-ho di dalam kamar mandi. Mi-ho gembira karena Dae-woong kembali tapi dia tidak mau membuka pintu sebab dia berubah. Dae-woong bersikres. Toh, dia sudah sering melihat Mi-ho berubah wujud. Jadi Mi-ho membuka pintunya…

Dae-woong sama sekali tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Dia sama sekali tidak berani melihat Mi-ho dan berikutnya menutupi Mi-ho dengan taplak meja. Mereka lalu keluar dari kapal. Di luar, Mi-ho bertanya pada Dae-woong kenapa dia meninggalkannya. Dae-woong merasakan secuil rasa bersalah tapi berkata bohong kalau dia tidak meninggalkan Mi-ho, kapalnya yang meninggalkan Dae-woong. Satu hal yang dipetik Mi-ho dari kejadian ini adalah Dae-woong kembali karena mulai turun hujan. Mata Mi-ho yang biru terang terlihat sangat bahagia.

Pelayan kapal mengikuti mereka keluar untuk meminta kembali taplak mejanya. Dae-woong melepaskan benda itu dari Mi-ho lalu memeluk gadis itu dengan erat. Mereka berpelukan untuk beberapa waktu dan Dae-woong berkata kalau mereka akan baik2 saja bila dia memegang Mi-ho dengan erat selama perjalanan pulang ke rumah.

Mi-ho menyembulkan kepalanya dan terlihat sangat bersina – dia sudah kembali. Mereka saling tersenyum dan Mi-ho mengatakan kalau semua ini karena Dae-woong yang mau kembali untuknya. Dae-woong berpikir kalau sebaiknya mereka pergi. Tapi Mi-ho menarik jaket Dae-woong dan menarik pemuda itu mendekat untuk berpelukan lagi. Jadi Dae-woong menurut dan menepuk kepala Mi-ho ketika Mi-ho mendesah bahagia. Di tempat lain, Dong-joo mengunjungi kuil dan mengatakan pada biksu kalau serigala akan kembali ke tempatnya semula.

Kakek mengemasi barang2 Dae-woong dan mengirim Bibi Min-sook untuk menyerahkannya pada Dae-woong. Kakek terlihat bahagia untuk Dae-woong yang sudah berubah ini. Min-sook menunggu di luar sekolah laga dan tertidur di sebuah kursi. Doo-hong, pria idola bibi Min-sook, melihat bibi tidur di kursi dan cahaya matahari akan segera menimpa bibi. Jadi pria itu bergegas ke tempat bibi dan membuka jaketnya untuk menutupi bibi agar tidak kena sinar matahari. Doo-hong berdiri dalam posisi itu sampai dia keringatan dari ujung rambut sampai ujung kaki! Malam itu, Doo-hong kembali menunggu gadis yang bisa melompat tanpa bantuan tali itu!
Mi-ho mengeluhkan makan malamnya – ayam lagi! Tapi Dae-woong mengatakan kalau dalam keadaan seperti ini, sangat memalukan bagi Mi-ho untuk minta daging sapi. Mi-ho menjelaskan kalau Dae-woong lah yang mengatakan padanya bahwa karena dia bukan manusia jadi dia bisa bersikap se-memalukan mungkin sesuai yang dia inginkan.
Dae-woong meratap kalau dia tidak bisa mencarikan daging sapi karena mimpinya sudah hancur. Mi-ho bertanya apa itu bintang laga dan Dae-woong menjawab kalau bintang laga adalah sesuatu yang sangat dikuasainya. Mi-ho mencoba menebak, “Kabur?” hehehe. Dae-woong bersikeras meskipun Mi-ho melihat dirinya sebagai manusia yang lemah tapi bagi gadis normal lainnya dia sangat menggoda. Mi-ho mengacungkan ibu jari sebab dia pun berpikir kalau Dae-woong cukup menarik.

Setelah itu, Dae-woong mendemonstrasikan kemampuan laganya, dalam sebuah aksi pedang yang sangat mengagumkan. Mi-ho terpsona melihat aksi itu dan Dae-woong terus beraksi. Mi-ho mulai meniru setiap ucapan dan aksi Dae-woong dan Dae-woong merasa kalau itu sangat lucu. Pada satu titik, Dae-woong menendang tembok bata dan Mi-ho jelas mengikuti. Hanya saja, Mi-ho menendang dengan kekuatan penuh hingga tembok itu hampir rubuh.

Doo-hong kebetulan menuju ke tempat itu untuk menenangkan diri jadi Dae-woong dan Mi-ho lari dan bersembunyi lalu melihat dengan ngeri (Dae-woong menutup mata Mi-ho dengan tangan) ketika Doo-hong mulai kencing di tembok itu. Kekuatan apa saja ternyata bisa membuat tembok itu roboh dan di balik tembok itu ternyata ada wanita yang sangat kaget. Doo-hong diseret ke kantor polisi dan dia dituduh sebagai orang gila dengan jas hujan. Doo-hong menjelaskan kalau dia bukan orang seperti itu dan berkata kalau yang dia lakukan hanya pipis: “Bahkan bukan pipis yang aku pegang. Itu hanya selingan normal!”

Dae-woong datang membela. Dia muncul di kantor polisi dan mengatakan bahwa dirinya adalah saksi dan mengatakan kalau yang Doo-hong lakukan hanyalah pipis. Dae-woong juga mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan dirinya sebagai teman Sun-nyeo. Sutradara Doo-hong dengan senang memberikan kesempatan pada Dae-woong untuk mengikuti audisi selama kejadian hari itu tetap menjadi rahasia bagi mereka. Hehehe… malu kali sutradara ditangkap karena pipis sembarangan!

Dae-woong keluar dan menemukan Mi-ho sedang menggali-gali sampah dengan tulang rusuk di mulutnya. Dae-woong sadar kalau gaya berpakaian Mi-ho sangat buruk dan mengajaknya berbelanja untuk membeli make-up dan baju. Mi-ho malah memilih daging.

Di rumah, Dae-woong mengajari Mi-ho bagaimana caranya menggosok gigi dan mencuci. Meskipun begitu, Mi-ho memakan semua produk pembersih yang membuat Dae-woong kaget. Mi-ho mandi dan berganti baju. Dia terlihat cuantik! Dae-woong bahkan bergumam kalau Mi-ho terlihat seperti gadis normal dengan gaya seperti ini. Memangnya kalau pake dress putih nggak normal, ya?
Mi-ho berteriak, “Woong, aku sangat bahagia karena kau hari ini!” Dae-woong menghentikan kegembiraan Mi-ho dengan menanyakan kapan dia akan mengambil manik2 serigala dari dalam tubuhnya. Mi-ho kemudian bergumam tak jelas lalu mengatakan kalau dia terlalu lelah untuk makan dan pergi tidur. Mi-ho tidak ingin meninggalkan Dae-woong dan berhenti menjadi manusia. Dae-woong tidak melihat kalau sebenarnya dia sudah melukai Mi-ho.
Dong-joo duduk di rumahnya sambil mengayunkan pedangnya dan berkata dengan keras kalau dia tidak ingin mengirim kembali Mi-ho ke dalam lukisan. Dia bisa saja mengirim Mi-ho dengan diam2 tapi dia tahu kalau Mi-ho tidak akan menyerah dengan gampang.

Selagi Dae-woong tidur, Mi-ho memeriksa manik2 serigalanya dan menyadari kalau Dae-woong hampir sembuh. Dia mendesah kalau dia memberitahu Dae-woong yang sebenarnya, maka Dae-woong akan mengusirnya. Mi-ho bertanya-tanya kenapa dia tidak bisa tinggal di sisi Dae-woong, membunuh nyamuk selagi Dae-woong tidur. Lalu dia sadar kalau memang tidak bisa karena dia bukan manusia.
Kakek mendapati bibi Min-sook sedang menonton A Better Tomorrow dan sadar kalau bibi pasti tertarik pada seorang pria. Jadi kakek meminta Dae-woong untuk datang dan mendiskusikan masalah ini.

Hari ini, Mi-ho mengatakan kalau dia tidak akan mengikuti Dae-woong kemana-mana jadi Dae-woong bisa melakukan yang terbaik di audisinya tanpa masalah. Dae-woong tercengang. Mi-ho bertanya jika dia menunggu disini, lalu apakah Dae-woong kembali untuknya? Dae-woong tidak terlalu mempercayai Mi-ho pada awalnya dan kemudian malah memberi Mi-ho uang untuk membeli makanan. Dae-woong juga memberitahu Mi-ho untuk tidak menggali-gali sampah bila lapar dan menelponnya bila sesuatu terjadi.
Dae-woong akhirnya pergi tapi dia merasa tidak nyaman karena meninggalkan Mi-ho serta dia merasa agak aneh karena tidak ada Mi-ho yang mengikutinya kemana-mana. Mi-ho keluar dan melambai pada Dae-woong dari atap. Dae-woong balas melambai tapi kemudian dia menghentikannya dan mengatakan kalau dia harus berhenti menumbuhkan ketergantungan pada Mi-ho.

Dari atap, Mi-ho berkata pada dirinya sendiri, “Dae-woong, kau sudah sembuh sekarang. Aku harus mengambil kembali manik2ku. Tapi, bisakah aku tinggal disini?” Mi-ho menghabiskan harinya dengan menggali-gali tong sampah untuk menemukan kupon ayam (dia percaya bila punya 10 kupon maka akan berubah menjadi ayam!) dan bahkan bertengkar dengan bibi tetangga untuk kupon yang terakhir. Dong-joo menemui Mi-ho dan mengajaknya jalan-jalan. Mi-ho sangat kagum mengetahui kalau Dong-joo punya kartu pengenal, nomer keamanan sosial, dan hp. Semuanya sangat manusia – meski sebenarnya dia bukan manusia.

Dae-woong melakukan yang terbaik di audisinya dan mendapatkan peran itu. Dia berkata pada diri sendiri, “Malam ini, ada sapi dan soda, Gu Mi-ho! Tidak setiap minggu… tapi tunggu. Lalu, apakah ekormu akan keluar?” Hye-in menemui Dae-woong dan meminta untuk mengadakan makan malam perayaan bersama. Dae-woong sudah berjanji pada Mi-ho untuk kembali dan membawakan daging sapi jadi Dae-woong menggunakan kakek sebagai alasan. Hye-in mengakui kalau keluarga adalah alasan yang bagus untuk pergi dan membiarkan Dae-woong pergi.

Dong-joo mengajak Mi-ho ke apartemennya dimana Mi-ho takjub melihat gaya hidup Dong-joo yang seperti manusia. Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau dia pindah dari satu tempat ke tempat lain tiap beberapa tahun sekali, mengubah namanya dan tidak pernah mencoba dekat dengan yang lain. Dan bahwa, dia sudah hidup dengan cara seperti ini lebih lama dari Mi-ho yang terkurung di dalam lukisan. Mi-ho ingin Dong-joo agar mengajarinya bagaimana menjadi manusia juga.

Tapi Dong-joo memberitahu Mi-ho bahwa dengan hidup seperti ini, Mi-ho tidak akan bisa dekat dengan manusia seperti yang dia inginkan – Mi-ho tidak akan pernah punya teman, keluarga, atau cinta. Mi-ho berpikir kalau dia akan senang bila dekat dengan manusia. Tapi Dong-joo membentak balik, “Makhluk abadi sepertimu tidak bisa bersama manusia. Selamanya.”

Dong-joo melanjutkan, “Caraku hidup sekarang… tidak jauh berbeda dari terjebak di dalam lukisan. Kau harus kembali.” Mi-ho kecewa dan berkata kalau dia benar2 tidak ingin kembali. Lalu, Dong-joo mengajukan tantangannya, “kalau begitu, apa kau ingin mati?”
Dae-woong di sisi lain, mengatakan pada Byung-soo kalau hari2nya bersama Mi-ho tinggal menghitung hari. Dia berkata kalau E.T. akan kembali ke rumah dan bahwa sebenarnya mereka berasal dari dunia yang berbeda. Byung-soo menyalahartikan perkataan ini bahwa Mi-ho adalah chaebol (pewaris yang kaya).
Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau ada cara baginya agar bisa menjadi manusia. Tapi untuk melakukan itu, jiwa gumihonya harus mati. Dia memerlukan dua hal: seseorang (sesuatu) yang bisa membunuhnya, dan seseorang yang akan membagi energi manusia mereka – ki atau energi kehidupan bersama Mi-ho.

Setelah itu, Dong-joo mengeluarkan pisau gaibnya dan memotong tangannya. Darahnya mengalir ke dalam sebuah gelas dan mengatakan pada Mi-ho kalau pisaunya bisa membunuh Mi-ho begitu pula dengan darahnya. Jika Mi-ho meminum darah ini dan Mi-ho punya manik2 serigala yang telah mengumpulkan energi dari manusia selama 100 hari maka Mi-ho akan menjadi manusia. Mi-ho bertanya kenapa Dong-joo memberitahukan semua hal ini. Dong-joo berkata kalau ini karena gadis lain yang mirip dengan Mi-ho dan menginginkan hal yang sama. Dong-joo akan membantu Mi-ho mati tapi apakah Cha Dae-woong dapat dipercaya untuk melindungi manik2 serigala Mi-ho selama 100 hari.
Dong-joo mengatakan sekali lagi pada Mi-ho kalau manusia tidak dapat dipercaya dan bersikeras agar Mi-ho melupakan semuanya dan kembali. Mi-ho pergi dan pertanyaan itu masih menggantung di kepalanya. Mi-ho memegang sebotol kecil darah Dong-joo di tangannya ketika dia melihat orang2 di jalanan di bawahnya. Mi-ho: “Apakah mati berarti menghilang? Aku hanya ingin hidup di bawah sana.”
Mi-ho berjalan ke rumah dan langsung dikenali oleh Doo-hong, yang mengejarnya tapi tidak bisa mendapatkannya. Hye-in melihat ini dari kejauhan dan mencibir. Tidak hanya Mi-ho mendapatkan kasih sayang Dae-woong tapi sekarang sutradara juga, untuk peran yang sangat diinginkan itu.

Hye-in memutuskan untuk menelpon Dae-woong buat mendiskusikan hal itu dan menangkap kebohongan Dae-woong ketika dia berada di dekat rumah dengan setumpuk daging di tangannya. Mereka duduk bersama dan Hye-in bertanya apakah Dae-woong menyukainya. Hye-in berkata kalau dia sudah menunggu Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya padanya dan sudah mempersiapkan jawabannya. Hye-in berkata kalau dia sudah kehilangan kepercayaan pada Dae-woong yang sudah menggoyangkan perasaannya. Hye-in ingin agar Dae-woong tidak membuatnya menunggu.
Dae-woong minum banyak soju selagi Mi-ho menunggunya kepulangannya. Mi-ho meninggalkan voicemail untuk Dae-woong dan mengatakan kalau ada hal penting yang ingin dia tanyakan pada Dae-woong. Dan Mi-ho bertanya apakah dia bisa tinggal bersama Dae-woong lebih lama. Mi-ho mencium bau Dae-woong ketika dia mendekat dan berlari untuk menemuinya di gym.

Mi-ho muncul di depan Dae-woong dari kegelapan. Dae-woong mengatakan kalau dia sedang mabuk lalu berkata, “Bulan keluar. Apakah kau ingin merentangkan ekormu dan ber’hoi-hoi’?” Dae-woong berkata lagi, “Mi-ho, kita teman, kan? Apakah kau mau melakukan sesuatu yang membuatku senang?” Mi-ho memandangi Dae-woong dengan manis. Dae-woong: “Apa kau akan… menghilang?” Dae-woong yang mabuk memohon pada Mi-ho agar dia pergi dan berhenti membuat hidupnya menjadi sulit. Dae-woong kemudian jatuh ke lantai dan pingsan.

Mi-ho memandangi Dae-woong dan berkata, “Dae-woong, yang sebenarnya adalah kau sudah jauh lebih baik. Aku akan pergi, jadi kau berhenti terluka.” Mi-ho melepaskan tangan Dae-woong.

Keesokan paginya, Dae-woong bangun di atas tempat tidurnya. Dia tidak tahu bagaimana bisa sampai kesana. Dia memanggil Mi-ho tapi Mi-ho tidak ada. Dae-woong melihat dan melihat dan akhirnya dia sadar: Mi-ho sudah pergi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

SINOPSIS 'MY GIRLFRIEND IS GUMIHO' ep.3

Dae-woong berlari untuk memberikan jaminan pada Hye-in kalau Mi-ho bukan pacarnya. Byung-soo memandangi Dae-woong dengan tatapan khawatir dan para wanita yang ada disana terlihat tidak nyaman dengan situasi yang kaku ini.

Hye-in dengan tajam berkata kalau dia tidak punya hak untuk kesal pada Dae-woong karena mempunyai pacar baru dan diapun pergi. Dae-woong terpukul dan mengejar Hye-in untuk memberikan penjelasan. Dia mengatakan fakta setengah benar untuk membuat Hye-in tenang.

Cerita Dae-woong: dia pergi ke desa untuk membebaskan diri dari kebosanan dan Mi-ho yang menjaganya selama dia disana. Karena Mi-ho punya nenek yang keras jadi dia mengikuti Dae-woong ke Seoul. Hal ini sama sekali tidak disadari Dae-woong sampai dia ada disini. Dae-woong merasa kasihan pada Mi-ho karena dia tidak kenal siapa2 di Seoul. Tambahan, Mi-ho sudah menolongnya waktu dia ada di desa.
Hy-in mendesah karena ternyata Mi-ho memanfaatkan Dae-woong untuk kepentingan pribadinya. Tapi setidaknya, hal ini mambuat Dae-woong lega karena Hye-in tidak berpikir negative tentang hubungannya dengan Mi-ho.

Sementara itu, Byung-soo merasa sangat kecewa pada perlakukan Dae-woong terhadap pacarnya di depan Hye-in. Mi-ho, yang berasal dari masa lampau, tidak langsung mengerti apa artinya ‘pacar’ tapi dia menebak kalau ‘pacar’ artinya ‘orang yang diinginkan agar menjadi pasangan’ dan dari reaksi Dae-woong, Mi-ho sadar kalau pemuda itu tidak ingin menjadikan dirinya pasangannya. Lalu, Mi-ho bergumam kalau dia juga tidak mau menjadikan Dae-woong pacarnya.
Byung-soo memaksa Mi-ho untuk melakukan sesuatu dan tidak membiarkan Dae-woong mengejar Hye-in, yang semua orang tahu disukai Dae-woong. Pada pernyataan itu, Mi-ho berteriak dengan kaget, “Tidak! Dia tidak bisa melakukan itu!” Mi-ho lalu bergegas untuk bertindak. Byung-soo mendoakan Mi-ho agar dia beruntung.

Dae-woong senang karena bisa menemani Hye-in makan siang tapi Mi-ho mendekat. Sikap Hye-in yang santai berubah menjadi licik saat melihat rivalnya datang. Dae-woong berlari untuk memperingatkan Mi-ho untuk menjauh saat dia sedang makan siang tapi Mi-ho langsung ke poin pembicaraannya: “Apa kau menyukai wanita itu? Apa kau akan berpasangan dengannya?”
Dae-woong protes dan bertanya apakah Mi-ho cemburu. Mi-ho menyentuh dada Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa membawa manik2 serigalanya lagi dan berbagi energi (ki) dengan wanita lain sebab hal itu akan menyakiti manik2 serigala Mi-ho. Dae-woong bertanya apa artinya berbagi energi dan langsung mendapatkan jawaban dari Mi-ho: “Berpasangan.” Mi-ho tidak akan mengijinkan Dae-woong pergi dengan Hye-in. Apalagi karena Mi-ho melihat kalau Dae-woong tidak hanya akan membagi energinya bersama Hye-in tapi dia juga akan memberikan seluruh jiwanya pada wanita itu.
Mi-ho memutuskan kalau dia harus pergi bersama Dae-woong atau Dae-woong harus mengembalikan manik2 serigalanya. Pilihan yang buruk. Jadi Mi-ho menyederhanakan lagi pilihannya, “Jika kau pergi, kau mati.” Karena lelah menunggu, Hye-in menjadi kesal dan memutuskan untuk pergi. Dia mengabaikan Dae-woong yang mengejar mobilnya.

Dengan masam, Dae-woong bisa melihat garis perak dari dicampakkan oleh Hye-in: akan lebih memalukan memberitahukan Hye-in kalau dia tidak bisa pergi dengannya. Jadi lebih baik bila Hye-in yang pertama meninggalkannya. Mi-ho menjadi gembira pada hal ini dimana Dae-woong tidak akan pergi dengan Hye-in.
Dae-woong balik membentak Mi-ho tapi Mi-ho berkata dengan nada terluka kalau dia hanya ingin menyelamatkan Dae-woong, “Aku ingin menyelamatkanmu dari penderitaan. Jadi aku memberikanmu manik2 serigalaku yang paling berharga.” Dae-woong merasa ditikam oleh rasa sesal dan berkata kalau dia merasa kesal karena harga dirinya telah dihancurkan. Dae-woong: “Aku menjadi kesal tidak akan menyelamatkan manik2mu jadi tolong menjauhlah dariku dan tinggalkan aku.”
Mi-ho lapar lagi tapi dia menyangka kalau meminta daging lagi pada Dae-woong hanya akan membuat Dae-woong lebih marah padanya. Dia bertanya-tanya apakah mood jelek Dae-woong karena dia tidak mau membelikannya makanan dan mengikutinya dalam jarak dekat. Mi-ho kelaparan tapi tidak mau mengganggu Dae-woong agar memberinya makanan. Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menyaksikan semua ini dari kejauhan. Rambutnya keren banget.

Di sisi lain kota, bibi Min-sook diminta untuk membawa Dae-woong pulang ke rumah dengan paksaan bila perlu. Jadi bibi pergi ke sekolah laga dimana pria misterius yang pernah menyelamatkannya menjalankan bisnis. Nama pria itu adalah Ban Doo-hong. Min-sook masuk tepat ketika seorang stunt dilatih dan stunt itu jatuh dari lantai dua. Bergerak cepat, Doo-hong langsung meluncur ke depan untuk menyelamatkan Min-sook. Mereka saling mengenali.
Pada percakapan yang terjadi, Min-sook memastikan apakah wanita muda yang dilihat Min-sook bersamanya adalah anak perempuan Doo-hong. Bibi kegirangan waktu mendengar kalau Doo-hong adalah single father dan melakukan tarian kegembiraan setelah tahu Doo-hong masih single. Di pihak lain, Doo-hong masih berpikir kalau Min-sook sudah punya pasangan dan berkata pada dirinya untuk melupakannya saja.
Ini memberikan motif tersembunyi pada bibi untuk mengatakan pada kakek Dae-woong (ayahnya) kalau mereka harus membiarkan Dae-woong sendiri untuk beberapa saat. Ketimbang menyeret Dae-woong pulang ke rumah, bibi akan memastikan untuk memeriksa keadaan Dae-woong. Setiap hari kalau perlu.
Di dalam bus, Dae-woong duduk sejauh mungkin dari Mi-ho dan melirik ketika Mi-ho tergiur memandangi iklan daging sebuah restoran. Mi-ho memandangi Dae-woong tapi Dae-woong pura-pura tidak melihat dan malah mengirimi Hye-in sms permintaan maaf: ‘tolong terima permintaan maafku.’

Mi-ho melihat dua orang duduk di depannya: seorang ibu memberitahu putrinya kalau dia baru saja akan ‘memakan’ putrinya itu. Mi-ho bertanya-tanya kenapa seorang wanita ingin memakan anaknya dan ketika gadis kecil itu menengadah melihat Mi-ho, dia bercanda kalau dia mungkin akan memakan gadis itu. Dae-woong melihat Mi-ho mengangkat tangan anak gadis itu seolah-olah dia akan menggigit. Dia panik dan menarik Mi-ho keluar bus.

Mi-ho berkata dia sedang meniru sikap ibu gadis itu. Dia juga mengingatkan Dae-woong kalau dia tidak makan manusia. Merasa malu, Dae-woong sadar kalau dia sudah bersikap berlebihan. Sampai akhirnya Mi-ho berujar, “Jika aku lapar, apakah aku akan makan anjng kecil? Aku akan memakan sesuatu yang lebih besar seperti kau.”
Sayangnya, Dae-woong meninggalkan hp-nya di dalam bus. Dia meminta orang asing yang lewat agar meminjamkannya hp dan selagi Dae-woong memohon pada orang asing yang ditemuinya, Mi-ho berlari mengejar bus itu. Ketika Dae-woong memakai hp orang asing untuk menelpon hp-nya, sambil berharap seseorang akan mengangkatnya, dia malah mendengar suara Mi-ho di seberang sana. Mi-ho sudah berusaha melacak bus itu dan membawakan hp Dae-woong kembali.
Dae-woong mendapatkan sms balasan dari Hye-in yang setuju untuk menerima permintaan maafnya. Tapi kalimat Hye-in terlihat agak angkuh. Dae-woong yang masih kena sihir Hye-in sangat gembira. Di sisi lain, Mi-ho bangga pada dirinya sendiri karena telah melakukan hal yang berguna dan berkata, “Dae-woong kali ini kau senang karena aku, benar kan?”
Dae-woong melihat kalau Mi-ho kehabisan nafas. Dia sedikit terkejut karena ternyata gumiho mengalami reaksi fisik yang sama seperti manusia. Mi-ho menjelaskan, karena Dae-woong yang membawa manik2nya, maka dia mengalami kelelahan fisik lebih besar dari biasanya. Dae-woong akhirnya mengerti dan berkata, “Manik2 itu benar2 sangat penting buatmu.”

Mi-ho berkata kalau manik2 itu memang sangat berharga untuknya tapi Dae-woong tidak menyadarinya karena dia tidak bisa merasakan manik2 itu seperti yang Mi-ho rasakan. Jadi Mi-ho merangkul Dae-woong ke dalam pelukannya dan meminta Dae-woong untuk memperhatikan. Akhirnya Dae-woong bisa merasakan dorongan manik2 itu. Dae-woong juga akhirnya mengerti kalau Mi-ho adalah makhluk yang berbeda – bahkan perjalanan waktu berbeda pada saat itu.
Mi-ho berulang-ulang berkata kalau Dae-woong memiliki bagian penting darinya di dalam diri pemuda itu dan meminta, “Berjanji padaku kalau kau akan memperlakukan benda itu dengan baik dan menjamin kalau itu tidak akan terluka.” Dae-woong berjanji. Malam itu, Dae-woong terjebak di rumah. Dia tidak bisa memenuhi undangan temannya untuk berpesta. Dia mendesah, “Kemana hidupku berjalan? Selagi Mi-ho bersamaku, aku tidak bisa melakukan apa2!”
Hye-in tiba selagi Mi-ho sedang tidur jadi Dae-woong mengendap-endap keluar untuk bicara dengan Hye-in di luar. Dengan adanya saingan seperti Mi-ho, Hye-in meminta Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya pada dirinya sekarang juga. Hye-in bahkan menyemangati Dae-woong – memeluknya dan memegang tangannya – untuk membuat Dae-woong mengungkapkan perasaannya.

Dae-woong menyerah pada godaan itu dan mencondongkan badan untuk berciuman… sampai akhirnya, dia membayangkan Mi-ho memperingatkannya dengan keras kalau dia tidak bebas melakukan hal2 semacam itu. Dalam bayangan Dae-woong, Mi-ho menggeram, “Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak berpasangan!” Dan Dae-woong pun bangun dari mimpi buruknya.

Mi-ho akhirnya mengerti masalah uang itu dimana hal itu menyebabkan masalah daging. Dia juga mengerti tentang promosi yang dilakukan penjual daging ayam dimana bila 10 kupon bukti pembelian di toko itu bisa ditukar dengan satu makan gratis. Mereka baru punya 8 jadi Mi-ho menuju ke tong sampah di pinggir jalan untuk mendapatkan yang lain.
Dalam perjalanan Mi-ho kesana, dia berlari kencang di sebuah mobil, dan mobil itu langsung menabraknya ketika mobil itu akan berhenti di tepian. Di dalam mobil itu ada Doo-hong yang bertanya pada Mi-ho apakah dia baik2 saja. Mi-ho menemukan kupon di dalam tong sampah tapi hembusan angin membuat kupon itu terbang ke udara. Jadi Mi-ho melompat ke atas pohon untuk mengambil kupon itu.

Doo-hong yang terpesona tidak dapat mempercayai matanya saat Mi-ho melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon yang lainnya untuk mengambil kupon itu. Sebagai sutradara film laga yang sedang melakukan casting untuk sebuah proyek baru, kemampuan fisik seperti itu sangatlah mengesankan. Apalagi hal itu dilakukan tanpa tali atau tipuan. Akhirnya, Doo-hong menemukan pahlawan yang dia cari selama ini.

Hari audisi untuk Dae-woong. Dia meminta pendapat Mi-ho tentang kaus yang dia kenakan. Mi-ho memilih yang berwarna coklat: “Itu adalah warna sapi!” Dengan kesal, Dae-woong menarik kaus-nya yang lain dan bertanya, “Jadi apakah ini warna babi (pink) dan ini ayam (kuning)?”
Tanpa ekspresi apa2, Mi-ho setuju dan menyusun kaus2 itu untuk dinilau sesuai seleranya: yang pertama adalah warna sapi, yang kedua babi dan yang ketiga ayam. Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk mengenakan warna sapi yang langsung dijawab dengan cepat oleh Dae-woong kalau dia akan memakai warna rumput agar tidak membuat selera makan Mi-ho muncul.
Saat Dae-woong berangkat untuk ikut audisi, kakek tiba dan mendengarkan percakapan antara Dae-woong dan Mi-ho. Kata2 Dae-woong (kalau dia akan berusaha keras untuk tetap membuat Mi-ho makan daging sapi) mempunyai makna yang berbeda di telingan kakek. Khususnya saat Dae-woong mengumumkan kalau semua ini ‘untuk mendukugmu’.
Pada awalnya kakek kaget bukan main. Tapi kemudian dia terkenang pada perkataan Dae-woong kecil yang begitu dimanja. Dae-woong kecil mengatakan kalau karena kakek begitu kaya jadi dia tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian kakek mengingat Dae-woong remaja yang mengatakan kalau dia bisa saja membangun ruang biliar dengan uang kakek. Kakek juga ingat Dae-woong yang sudah kuliah yang meminta kakek untuk membangun perusahaan manajemen jadi dia bisa menjadi bintang. Dae-woong mengumumkan, “Aku tidak suka hal2 rumit. Aku ingin melakukan hal2 besar.”

Dalam konteks itu, Dae-woong yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pacarnya bukanlah hal yang menngerikan. Malah, kakek merasa senang pada perubahan ini. Pendengaran Mi-ho yang tajam mendengar gumaman kakek dan mengatakan pada Dae-woong kalau seseorang sedang membicarakannya – seseorang bangga pada Dae-woong karena rasa tanggung jawabnya. Kemudian Dae-woong angkat tangan – itu pasti Dae-woong yang lain.
Asisten Doo-hong mempersiapkan segalanya untuk acara audisi hari itu dan menjelaskan pada Doo-hong tentang pilihan pemeran utama wanita. Tapi Doo-hong malah terganggu oleh pahlawan wanita yang dia lihat malam sebelumnya. Pada kenyataannya, Hye-in ikut casting sebagai pemeran utama wanita dengan banyak adegan laga, tapi wanita ini mendengarkan pembicaraan asisten Doo-hong kalau sutradara ingin memilih seorang pahlawan wanita hebat untuk peran itu – seseorang yang memiliki rambut panjang dan berbaju putih.

Dalam perjalanan menuju tempat audisi, Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho terlihat menderita. Mi-ho menjelaskan kalau mereka melewati sungai dan air dalam jumlah besar sangat menakutkan buat Mi-ho sebab itu adalah kelemahannya. Dae-woong tidak bisa melakukan apa2 tentang hal itu. Jadi dia mendekatkan Mi-ho ke tubuhnya dan menempelkan tangan Mi-ho ke dadanya – untuk membuat Mi-ho dekat dengan manik2 serigalanya.

Mi-ho tersenyum dan menempelkan kepalanya ke dada Dae-woong serta bertanya, “Woong, apa itu pasangan?” Dae-woong bertanya kenapa dan Mi-ho menjelaskan, “Orang2 memanggil kita pasangan.” Ini Mi-ho dapat dari pendengarannya yang tajam kalau penumpang bus yang lewat memanggil mereka pasangan. Dae-woong tidak bisa terima dan mendorong Mi-ho menjauh. Jadi Mi-ho memutuskan, “Itu pasti bukan sesuatu yang bagus.” Dae-woong menggunakan alasan kalau dia ingin merentangkan tangannya karena hari ini sangat panas. Jadi Mi-ho lebih baik menjauh dari Dae-woong. Tidakkah bagus bila turun hujan yang menghilangkan panas.
Mi-ho menjawab kalau ingin turun hujan di hari yang secerah ini, maka dia harus menangis. Dae-woong bertanya dengan sedikit terkejut apakah Mi-ho menangis dan dia menjawab iya, “Ketika hujan turun di hari yang crah, itu artinya aku sedang sedih.” Mi-ho mengatakan kalau dia akan menangis karena dia begitu lapar. Dae-woong sedang dalam mood baik dan menyarankan agar mereka berhenti untuk makan siang dalam perjalanan. Hal ini membawa senyum di wajah Mi-ho.

Bagaimana cara Dae-woong memberi makan Mi-ho? Dia memberikan contoh daging dari supermarket! Karena Mi-ho bukan manusia, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak perlu khawatir bila ditertawakan karena memakan lebih dari satu sample daging. Dae-woong juga menyuruh Mi-ho untuk memakan sebanyak yang dia inginkan. Dengan penasaran, Mi-ho berjalan menuju gang sambil menyanyi, “Sapi! Sapi! Sapi!”
Pemburu Gumiho, Dong-joo juga ada di toko itu, menyaksikan Mi-ho. Sambil tersenyum, dia berpikir, “Kau pasti menikmati kehidupan manusia, Nona Gumiho.” Meskipun Dong-joo tidak mengatakannya dengan keras tapi Mi-ho mendengar kalimat itu dan mencari-cari berkeliling pemilik suara itu. Dong-joo melanjutkan, “Kau telah dikurung dalam waktu yang sangat lama – dunia telah banyak berubah, benar kan?” Dong-joo menyuruh Mi-ho untuk tidak khawatir, karena dia tidak ingin menyakiti Mi-ho sekarang… apa artinya dia akan menyakiti Mi-ho dipertemuan berikutnya?
Dong-joo menantang Mi-ho untuk menemukan dirinya. Dong-joo penasaran apakah Mi-ho dapat mencari dirinya di dalam keramaian. Mi-ho mengikuti perasaannya. Dia berkeliling di toko itu lalu bertatapan dengan Dong-joo. Pandangan ini membangunkan kenangan masa lalu Mi-ho yang telah terkubur lama tentang penjelamaan masa lalunya. Mi-ho berjalan ke tempat Dong-joo.

Mi-ho bisa merasakan hubungan diantara mereka tapi tidak bisa mengenali siapa laki2 itu dan bertanya apakah dia yang memanggilnya. Dong-joo mengiyakan. Mi-ho menyentuh wajah Dong-joo dengan tangannya dan mengatakan, “Kau juga bukan manusia.” Sebagai gantinya, Dong-joo juga menaikkan tangan untuk menyentuh wajah Mi-ho lalu mengatakan, “Dan kau juga bukan gadis yang aku kenal.” Dong-joo menjelaskan kalau ada makhluk gaib lain yang mirip dengan Mi-ho. Berikutnya, Mi-ho bertanya apakah Dong-joo juga makhluk seperti itu.
Mi-ho menduga kalau meskipun Dong-joo memang makhluk gaib tapi dia mungkin masih lebih kuat darinya. Tapi Dong-joo melawan Mi-ho – selagi Mi-ho kehilangan manik2 serigalanya, Dong-joo lebih kuat dari Mi-ho! Faktanya, Mi-ho telah melemah begitu sangat hingga dia tidak bisa mengenali siapa Dong-joo sebenarnya. Jika Dong-joo berusaha menangkap Mi-ho, maka Mi-ho tidak akan mampu melawan.

Mi-ho meniru sikap kekanak-kanakan Dae-woong dan menjamin bahwa manik2nya ada di tempat yang dekat dan aman. Dong-joo bertanya pada Mi-ho apakah dia benar2 mempercayai Dae-woong tidak akan lari atau mengabaikannya. Dong-joo memberikan satu nasehat bijak pada Mi-ho – jangan percaya pada manusia.

Saat Dong-joo pergi, dia berjanji akan menemui Mi-ho lagi nanti. Di sisi lain, Dae-woong menuju ke counter kosmetik untuk berdandan selagi Mi-ho memakan makanannya. Disana, Dae-woong menemui Hye-in. Wanita (uh, aku nggak suka sama cewek ini. Bakal jadi pengganggu!) ini telah berubah menjadi wanita dengan rambut panjang (karena hair extension) dan mengenakan baju putih. Dia berharap penampilan ini bisa sesuai dengan keinginan sutradara. Hye-in menyapa Dae-woong dengan antusias.
Karena ingat pesan Mi-ho, Dae-woong mencoba membebaskan lengannya dari Hye-in dan wanita ini memperhatikan. Ketika Hye-in menyarankan agar mereka pergi ke tampat audisi bersama, Dae-woong membuat alasan kalau sebaiknya Hye-in pergi tanpa dirinya. Hye-in tidak mengerti kenapa Dae-woong memainkan peran jual mahal tapi Hye-in kesal dengan reaksi Dae-woong. Padahal sebenarnya, Dae-woong meratapi keputusan untuk menyuruh Hye-in menjauh darinya.

Dae-woong kembali ke tempat daging untuk menjemput Mi-ho. Padahal sebanarnya Mi-ho berada di atas di tempat penjualan pakaian. Disana, Hye-in melihat Mi-ho (Mi-ho sedang menciumi jaket kulit lalu berusaha menggigitnya). Hye-in menebak kalau Dae-woong mengabaikannya karena Mi-ho.
Dengan gaya siap menyerang, Hye-in mendekati Mi-ho dan mengatakan kalimat yang merendahkan tentang Dae-woong yang pergi tanpa Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru merasakan hal yang berbeda dan yakin sekali kalau dae-woong sedang berada di dekat sini sedang mencarinya. Mi-ho melawan pernyataan Hye-in. Berikutnya, Hye-in mengatakan, “Dae-woong membuatmu menunggu. Apa kau mengira aku berbohong padamu?” Mi-ho tidak meladeni perkataan Hye-in dan dengan singkat menjawab, “Iya. Itu dia disana.” Mi-ho menunjuk Dae-woong yang sedang berada di kejauhan. Mi-ho lalu menambahkan dengan penuh ironi, “Kau pasti pembohong!”
Ini membuat Hye-in sangat marah dan dengan cekatan dia melakukan gerakan menantag ke arah Mi-ho. Tapi dengan gampang Mi-ho bisa mengalahkan Hye-in yang tentu saja hasilnya adalah Hye-in terkapar di lantai dengan kopi melumuri pakaian putihnya. Dae-woong berlari ke sisi Hye-in dan Hye-in menyalahkan semuanya pada Mi-ho. Hye-in benar bersandiwara, berakting sebagai sosok yang sangat sedih dan berkata kalau baju baru ini diperlukan untuk konsep audisinya.

Dae-woong bergerak untuk membereskan segalanya dan menyuruh Hye-in untuk bergegas ke tampat audisinya. Dia akan mencarikan baju pengganti untuk Hye-in dan membawanya ke tempat audisi. Dae-woong bahkan menelpon bibi Min-sook untuk mendapatkan dana tambahan guna membeli baju baru.
Setelah membeli baju, Dae-woong bergegas ke tampat audisi dimana Doo-hong memimpin semua kegiatan dan tidak senang pada para kontestan. Hye-in sebenarnya sudah memutuskan memakai baju putih karena sudah mendengar keinginan sutradara terhadap gadis tertentu yang berbaju putih, mencoba peran utama wanita. Waktu Dae-woong sampai di tempat itu, semuanya sudah selesai. Dia telah melewatkan kesempatannya untuk ikut audisi.
Melalui telpon, Dae-woong mendengar kalau Hye-in melakukan audisinya dan mencoba mengatakan kalau tidak apa bila Dae-woong melewatkan audisinya. Padahal jelas2, Dae-woong merasa super kesal. Saat semua kegilaan ini berlangsung, dia bahkan melupakan Mi-ho. Akan tetapi, berkat kemampuan penciuman gumiho yang dimiliki, Mi-ho dapat merasakan keberadaan Dae-woong. Dia sedang duduk di lobi dengan lemas.

Mi-ho tidak mengerti kalau Dae-woong menyalahkannya atas semua kejadian yang terjadi hari ini. Dimulai dengan daging sampai kopi yang terjatuh – Hye-in membuat segalanya terlihat kalau Mi-ho yang telah mendorongnya dan menyebabkan bajunya kotor. Mi-ho sama sekali tidak protes. Dengan penuh kebencian, Dae-woong menuntun Mi-ho keluar dan sampai di dermaga ferry di sungai Han.

Pelayanan makan malam sedang dipersiapkan oleh sebuah resto di atas kapal saat mereka sampai. Mi-ho tidak menyukainya sebab merasa tidak nyaman karena dikelilingi banyak air dan memohon agar pergi ke tempat lain saja. Tapi Dae-woong mengatakan dengan tegas kalau disinilah dia ingin makan malam. Dia lalu pergi ke kamar mandi selagi Mi-ho berdiri sendiri dimana dia berusaha menghilangkan rasa takutnya. Ketika makanan telah siap, Mi-ho memaksa dirinya untuk ke tempat makan.
Karena di kelilingi oleh air, kesaktian Mi-ho menjadi tidak berfungsi dan membuatnya sama sekali tidak bisa menjaga diri. Tapi dia tidak ingin protes sebab Dae-woong sedang bad mood. Jadi Mi-ho dengan setia menunggu. Dia sama sekali tidak bisa merasakan kalau Dae-woong keluar kapal. Dae-woong berlari di sepanjang dermaga dan meninggalkan Mi-ho sendirian. Mi-ho baru sadar kalau Dae-woong pergi saat dia melihat keluar dermaga dan melihat Dae-woong menjauh.

Mi-ho menjadi takut. Dia berteriak memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong tidak merasa bangga pada dirinya tapi dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia tidak peduli pada apapun yang terjadi pada Mi-ho. Dia bukan siapa2!
Di atas kapal, Mi-ho merapatkan dirinya. Dia gemetaran. Dia menyadari satu hal: “Dia mengabaikanku dan pergi. Dan setelah dia berjanji.”
Mi-ho mulai menangis dan langit yang tadinya cerah berubah seketika menjadi gelap. Hujan gumiho mulai turun.

Hujan yang turun menghentikan langkah Dae-woong dan sadar apa artinya hal ini, “Mi-ho menangis!”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

SINOPSIS 'MY GIRLFRIEND IS GUMIHO' ep.2

Setelah Mi-ho menunjukkan dirinya dalam bentuk Gumiho (Serigala Berekor Sembilan), dia mengambil kembali manik2 serigalanya dan Dae-woong langsung ambruk di lantai. Mi-ho melayang-layang di atas Dae-woong mengatakan kalau dia sudah menyelamatkan Dae-woong tapi Dae-woong malah mencampakkannya jadi dia tidak kenal lagi pada Dae-woong.

Dae-woong mulai memburuk dengan cepat saat asap hitam pekat mengelilinginya. Mi-ho masih melayang-layang di atas Dae-woong dan merasa sedikit sedih sebab membiarkan dia mati. Tapi dia mulai pergi. Mi-ho teringat kembali pada insiden babi waktu itu. Dia ingat betap beraninya Dae-woong kembali untuknya dan menyelamatkannya dari babi yang Dae-woong kira sangat menakutkan. Jadi Mi-ho kembali, tenaga putihnya menghilangkan kabut hitam itu. Dia berkata karena Dae-woong kembali untuknya satu kali maka dia juga akan melakukan hal yang sama.

Dae-woong bangun dengan kepala pening. Dia kaget melihat Mi-ho memandanginya seperti mainan baru. Dae-woong lalu lari dan bersembunyi jadi Mi-ho bergumam kepada dirinya sendiri bahwa dia harus membuat takut pemuda ini agar dia tetap berada di sisinya! Hehe! Mi-ho memandang dengan geli saat Dae-woong berusaha keras mengeluarkan dirinya dari tempat itu tapi dia malah gagal total! Mi-ho berkata, “Kau ingin aku membantu?”

Ada adegan tambahan dimana ada sosok imajiner Dae-woong yang beraksi melakukan aksi kabur ini dan menyemangati Dae-woong yang asli kalau dia pasti bisa kabur. Dae-woong terjebak di atas Mi-ho dan di atas semua itu kakek menelpon Dae-woong dan dia malah menjatuhkan hp-nya. Mi-ho menatap hp itu dengan penasaran. Dia mendengar suara dan menjawab. Kakek bertanya dimana Dae-woong dan Dae-woong menjawab dengan nafas berat waktu dia berpegangan pada seutas tali sedangkan Mi-ho menjawab, “Dae-woong? Berada di atasku.”

Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk turun sekarang tapi Dae-woong bersikeras untuk tetap disana daripada dimakan. Dia lebih baik mati di atas sana. Mi-ho mengancam akan menarik Dae-woong turun tapi pemuda itu mencemooh kalau Mi-ho tidak bisa menariknya turun seperti sebuah apel. Jadi Mi-ho menunjukkan kekuatan Gumiho-nya yang lain dan terbang untuk menjemput Dae-woong.

Mi-ho mendarat di atas Dae-woong. Akhirnya, Dae-woong mengakui kalau Mi-ho adalah Serigala Berekor Sembilan. Dae-woong berkata, “Baiklah. Kau Gumiho. Karena kau menarikku, maka kau bisa memakanku.” Mi-ho merespon, “Benarkah aku bisa memakanmu?” Dae-woong berkata lagi, “Kau bisa memakanku. Tapi ketahuilah hal ini. Kalau ada banyak gumiho di dunia ini, pasti ada hantu juga. Jadi aku akan kembali sebagai hantu dan balas dendam!” Dae-woong menguatkan dirinya untuk menyambut kematiannya dengan keberanian palsu. Dia tidak mendengarkan pertanyaan Mi-ho kenapa dia tidak minta diselamatkan saja. Mi-ho berkata, “Baiklah, tapi jika kau minta aku untuk menyelamatkanmu, aku pasti akan membiarkanmu hidup…” Segera setelah itu, Dae-woong berlutut dan meminta Mi-ho untuk mengampuni nyawanya. Dari tadi kek Dae-woong!

Pemburu Gumiho, Dong-joo menemukan pola nomer hp yang dihubungi Dae-woong. Dia lalu mencari bibi Dae-woong. Dong-joo berpura-pura sebagai teman Dae-woong dan meminta konfirmasi nomer hp Dae-woong.

Di atap sekolah laga, Mi-ho memakan daging ayam ketika Dae-woong berlutut meminta maaf karena tidak mampu mendapatkan daging sapi saat ini. Dae-woong mendengarkan konfirmasi ulang dari Mi-ho kalau sampai Mi-ho bisa dengan aman mengaluarkan manik2 serigala yang menyelamatkan Dae-woong, maka Mi-ho akan terus menempel Dae-woong. Ini bisa jadi benar atau ini hanya alasan Mi-ho agar bisa dekat dengan Dae-woong.

Dae-woong masih berlutut. Dia mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini tapi kembali takut waktu melihat Mi-ho menghancurkan tulang ayam dengan semangatnya. Mi-ho berkata, “Dae-woong, selagi kau memiliki manik2 serigalaku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Kau milikku.” Mi-ho tersenyum dan Dae-woong tertawa dengan gugup. Dae-woong mulai memanggilnya Gu Mi-ho dan mencoba bersikap sopan. Dae-woong sebenarnya takut tapi dia juga harus bisa bersikap seolah-olah Mi-ho adalah naka kecil.

Dae-woong masuk ke dalam dan memutuskan kalau untuk sekarang, jika dia memberi makan daging sapi pada Mi-ho, jadi dia tidak akan mencoba memakannya. Saat sedang melatih ilmu pedangnya (untuk jaga2 kalau-kalau dia harus membela dirinya), dia melihat kostum film laga, yaitu sebuah baju besi dan mengenakannya. Mi-ho bertanya-tanya apakah dia memang begitu menakutkan sebab yang dia lakukan hanyalah menyelamatkan Dae-woong. Dae-woong berkata tetap saja. Bagaimana kalau Mi-ho melihat hatinya dan lapar dengan tiba2?

Mi-ho membela diri, “Pernahkan kau melihatku makan hati? Pernahkah kau melihatku mengeluarkan hati seseorag dan memakannya?” Dae-woong berkata kalau dia adalah Gumiho. Ini membuat Mi-ho mendesah dan menyerah. Mi-ho berujar, “Baiklah. Aku gumiho. Jaga hatimu baik2!” Setelah itu, Mi-ho pergi tidur.

Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menemukan informasi tentang Dae-woong dengan gampang di internet. Dia tersenyum pada dirinya kalau itu akan menjadi perburuan yang mudah. Dia membuka sebuah tembok yang berisi info seputar semua hal yang berkaitan dengan gumiho. Dia mengeluarkan sebuah pisau dengan ukiran kuno. Dong-joo menyeringai dan heran kenapa gumiho ingin sekali menjadi manusia ketimbang tetap tinggal di tempatnya yang seharusnya.
Dae-woong tidur dengan baju besinya di luar dan Mi-ho menjaganya. Mi-ho berkata kalau dia bersenang-senang hari ini karena dia bersama Dae-woong. Dia senang karena selagi manik2 serigala menyembuhkan Dae-woong, dia tetap bisa bersama pemuda itu lebih lama. Mi-ho memperhatikan nyamuk yang terbang di atas Dae-woong. Dengan riang, Mi-ho menangkap nyamuk itu dan berkata pada Dae-woong yang tertidur kalau baik nyamuk ataupun dia tidak akan memakan Dae-woong malam ini. Mi-ho lalu memandang ke kota dari atas atap gedung sekolah laga dan kagum betapa dunia sudah menjadi begitu indah.
Kakek dan bibi Min-sook mengkhawatirkan Dae-woong dan kakek meratapi fakta bahwa ketika Dae-woong menyebabkan banyak masalah, dia tidak pernah punya masalah dengan seorang gadis… sampai sekarang. Kakek meminta bibi untuk mengblokir kartu kredit Dae-woong. Min-sook bertanya apakah yang dikatakan gadis itu di telpon. Kakek malah berkata kalau bibi yang belum menikah tidak pantas mendengarnya. Bibi jadi marah karena kesendiriannya dibawa-bawa lalu pergi dari sana.

Kartu kredit Dae-woong ditolak di restoran tepat setelah Mi-ho memakan daging yang dipesan. Dae-woong dipaksa membayar dengan uang-nya yang ada. Mi-ho menghentikan Dae-woong untuk membelikannya soda di pinggir jalan. Koin Dae-woong macet di dalam mesin jadi dia mulai menendang mesin itu. Mi-ho juga ikut melakukan hal yang sama. Seluruh isi mesin itu berhamburan keluar lalu sebotol soda meluncur keluar pula. Mereka mengambilnya lalu kabur.

Min-sook menyesap es kopi di depan lift dan tiba2 saja es tersangkut di tenggorokannya. Berikutnya, pria misterius yang Min-sook temui tempo hari keluar dari lift dan mendapati Min-sook sedang tercekik. Jadi pria itu melempar bibi ke bahunya dan melompat naik turun sampai balok e situ keluar dari mulut Min-sook. Min-sook jelas sangat malu dan pria itu pergi begitu saja.

Dae-woong mengajak Mi-ho ke kampus dimana dia terkagum-kagum melihat bangunan kampus itu. Mi-ho hanya tahu kuil dimana banyak pengunjung berdoa. Mi-ho berpikir Dae-woong cukup keren karena mengajaknya pergi ke kampus dan Dae-woong jelas menikmati pujian itu. Dia mengatakan pada Mi-ho kalau orang2 di kampus sangat pintar jadi sebaiknya Mi-ho berpura-pura sebagai manusia dan tidak melakukan hal yang mencurigakan. Mi-ho berjanji untuk bersikap seperti manusia. Dia juga bertanya pada Dae-woong apakah dia terlihat seperti manusia bila dia diam dan tidak melakukan apa2. Dae-woong mengiyakan dan Mi-ho menjadi sangat senang.

Dae-woong berkeliling ke semua teman2nya untuk meminta uang. Hal ini dikira gampang oleh Dae-woong sebab dia sering memberikan traktiran pada mereka. Tapi setiap teman yang didatangi Dae-woong berbohong kalau mereka tidak punya uang lalu pergi. Mi-ho mencium bau uang di kantong teman2 Dae-woong yang membuat Dae-woong sangat malu ketika dihadapkan pada fakta bahwa teman2nya bersikap seperti itu padanya.

Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong tidak mempercayainya dan bertanya juga kenapa dia tidak melakukan apa2 saat teman2nya membohonginya. Apa dia takut? Untuk pernyataan itu, Dae-woong mencari temannya dan menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya serta menyuruh temannya itu untuk makan siang dengan uang itu. Mi-ho sekarang menjadi bertambah bingung – kenapa dia menyerahkan uangnya pada teman yang telah berbohong? Dae-woong memberitahu Mi-ho dengan marah kalau kadang2 lebih baik tidak tahu apa2, dan bahwa berpura-pura adalah hal yang tidak terlalu memalukan. Dae-woong membentak Mi-ho kalau dia bukan manusia jadi jangan mencampuri urusan manusia. Hal ini membuat Mi-ho jadi masam.
Mi-ho mencoba mengikuti Dae-woong ke perpustakaan tapi Dae-woong mengatakan kalau Mi-ho tidak bisa masuk ke dalam sebab dia tidak punya tanda pengenal. Dan karena dia bukan manusia – tidak punya nama dan tanda pengenal sosial – Mi-ho tidak bisa ikut. Mi-ho merenggut lagi dan mengatakan pada Dae-woong agar dia tidak merendahkannya karena dia bukan manusia. Dae-woong menjawab bahwa karena Mi-ho bukan manusia, maka dia takut padanya. Saat Dae-woong meninggalkan Mi-ho disana, Mi-ho hanya bisa mendesah. Dia ingin sekali pergi ke tempat yang bisa dimasuki manusia.

Di dalam perpus, Dae-woong mulai mencari-cari tentang legenda gumiho. Dia mencari cara agar Mi-ho pergi dari sisinya. Dia berpikir kalau caranya pasti sama seperti mengusir setan. Tapi tidak apa2 dan karena dia bosan berurusan dengan bahasa yang kuno, Dae-woong menyerah. Dia mengeluh keras2 di tengah2 perpustakaan kalau tidak ada yang pernah melihat gumiho. Jadi apa yang orang2 pintar tahu? Dan kenapa pula, dari sekian banyak orang, gumiho memilihnya?
Dae-woong mendapatkan ide saat dia mengingat kuil tempat munculnya Mi-ho pertama kali. Dia mencari-cari berita tentang kuil itu dan mendapatkan berita baru tentang kuil itu dimana lukisannya diletakkan secara berdampingan. Lukisan yang asli dan yang gambar serigalanya sudah hilang. Dae-woong sadar kalau dia membebaskan gumiho dengan menggambar sembilan ekor itu.
Di luar, Mi-ho menemui teman2 Dae-woong yang berbohong. Dia mengembalikan bola mereka yang nyasar keluar dengan satu pukulan keras yang mengarah ke salah satu teman Dae-woong. Pemuda itu ambruk dan Mi-ho pergi, dia sadar baru saja menghina pria yang mengikuti Dae-woong kemana-mana dan mendapatkan banyak hal dengan gratis… hal itu juga Mi-ho lakukan ternyata. Dia menghibur diri dengan mengatakan kalau dia bukan manusia atau teman Dae-woong jadi tidak apa.

Dae-woong bertanya apakah Mi-ho adalah serigala di dalam lukisan di kuil dan Mi-ho menjawab iya. Dae-woong ingat begitu ketakutan malam itu dan membuat kesalahan dengan penanya – ternyata titik yang dia buat menjadi tahi lalat di bahu Mi-ho. Dia batal menanyakan kenapa dia yang dipilih Mi-ho sebab dia sadar kalau hal itu juga salahnya.
Mi-ho mengatakan kalau karena Dae-woong sudah membebaskannya maka dia memberikan hal paling berharga baginya dan meletakkan tangannya di dada Dae-woong. Mi-ho berkata kalau Dae-woong harus memikirkannya sebagai sebuah tanggung jawab padanya. Tentu hal ini punya makna berbeda dalam bahasa Korea dimana seks = tanggung jawab.

Teman2 Dae-woong, Sun-nyeo dan Byung-soo, masuk dan hanya mendengarkan unjung percakapan Dae-woong dan Mi-ho. Sun-nyeo kabur sambil menangis yang mungkin saja mengindikasikan apa yang orang pada umumnya pikirkan: dia sudah memberikan keperawanannya pada Dae-woong dan sekarang dia harus memikul tanggung jawab. Di lain pihak, Byung-soo mengucapkan selamat pada Dae-woong seperti teman sejati.
Dae-woong menjelaskan pada Byung-soo kalau nama gadis baru itu adalah Gu Mi-ho dan mengatakan kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersama Dae-woong karena alasan kelelahan. Byung-soo kelihatannya menjadi teman satu2nya Dae-woong soalnya dia memberikan uang dalam dompetnya untuk membantu Dae-woong sebab dia tahu apa artinya kemarahan kakek.
Mi-ho mendengarkan pembicaraan antara Dae-woong dan Byung-soo. Selanjutnya, dia bertanya kanapa Dae-woong memanggilnya Gu Mi-ho. Dae-woong hanya mengatakan kalau dia hanya mengarangnya saja sebab kedengaran nama dan ini membuat Mi-ho mulai marah. Dae-woong mulai menjelaskan bahwa karena Mi-ho sangat ingin menjadi manusia maka dia perlu sebuah nama. Mi-ho kedangaran merupakan nama yang manis apalagi nama itu cocok untuknya. Mi-ho bersinar-sinar dan mengatakan kalau dia suka mendengar bila Dae-woong memanggilnya dengan nama barunya itu. Dae-woong juga mengatakan kalau Mi-ho tidak boleh mengganggu temannya (tepat pada saat itu pula seorang pemain basket diusung dengan tandu). Mi-ho memalingkan matanya lalu mengangguk. Tentu dia tidak akan melakukan itu lagi.

Dong-joo tiba di kampus dan menggunakan Dae-woong sebagai umpan dengan cara memanggilnya ke kantor administrasi. Dia menunggu gumiho sampai bersama Dae-woong. Dia melihat belati mistisnya besinar sebagai tanda dekatnya gumiho. Dae-woong datang sendiri tapi ketika Mi-ho duduk di tempat terdekat, belati itu bersina lagi. Dong-joo berlari untuk menemukan gumiho.

Mi-ho merasakan sesuatu datang mendekatinya… dan dia membalikkan kepalanya. Di sisi lain, Dong-joo berlari menuruni tangga. Kemudian kita bertemu lagi dengan Mi-ho yang berkata, “Itu ayam!” Dia kemudian berlari mengejar ayam dalam motor itu dan Dong-joo mengejarnya. Dong-joo berhasil mendekat dan pisaunya bersinar yang menandakan kehadiran gumiho. Mi-ho berbalik ke arah Dong-joo. Dong-joo kaget melihat wajah Mi-ho. Ini bukan karena kecantikan Mi-ho tapi karena dia mengenali Mi-ho – dia kenal dengan Serigala Berekor Sembilan itu! Dong-joo menghentikan langkahnya.

Dong-joo heran (badannya gemetar) kenapa dia harus kembali dengan wajah yang sama. Dia mengingat kejadian seabad yang lalu ketika dia membunuh Mi-ho untuk pertama kalinya. Dong-joo memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho menghilang menjadi abu. Hu… hu… hu… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho! This would be a great drama!

Kembali ke masa sekarang. Dong-joo meyakinkan dirinya kalau dia tidak mungkin gumiho yang sama. Tidak, dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia hanya terlihat sama. Hanya itu!

Dae-woong mencoba bertanya pada Mi-ho tentang lukisan itu dan dimana dia bisa menemukan roh nenek moyang yang mengurung Mi-ho disana. Mi-ho tidak ingin memberikan informasi apa2, jadi Dae-woong memikirkan cara sebuah bodoh: buat Mi-ho mabuk maka dia akan bicara!

Dae-woong tahu Mi-ho suka minum, jadi dia mengguncang-guncangkan bir sehingga minuman itu jadi lebih berbusa lalu melemparnya. Mi-ho sangat kuat minum. Dae-woong minum mungkin hanya setengah dari yang diminum Mi-ho sebab dia melempar birnya saat Mi-ho tidak memperhatikan. Atau dia mengajak Mi-ho main batu-kertas-gunting dan mengatakan kalau gunting mengalahkan batu jadi Dae-woong yang menang. Dia bahkan mencoba mengajarkan Mi-ho bagaimana menghancurkan kaleng yang dilakukan Mi-ho dengan mudah tapi itu sulit bagi Dae-woong.
Dae-woong berpikir kalau Mi-ho sudah mabuk jadi dia memulai permainannya. Dia mengatakan kalau dia sudah merasa dekat dengan Mi-ho sekarang. Mi-ho bahkan lebih baik ketimbang teman2nya yang lain. Dia juga berkata kalau Mi-ho lebih cantik dari gadis kebanyakan. Dan bahwa, dia kaget waktu pertama kali melihat Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru tidak suka mendengar itu. Sebab, untuk bisa tampil seperti manusia, dia lebih suka menjadi wanita yang biasa2 saja.

Dae-woong mengucapkan banyak pujian untuk Mi-ho, banyak sekali. Dia mengatakan kalau selama Mi-ho tidak memakannya, dia mau berteman dengan gadis itu. Itu membuat Mi-ho bingung –bisakah mereka menjadi teman meski dia bukan manusia? Mi-ho bertanya bagaimana mereka bisa menjadi teman dan Dae-woong langsung mengajarinya salaman ala E.T.
Mi-ho begitu senang sehingga mengulanginya berkali-kali dan Dae-woong merasa sedikit menyesal karena sudah berbohong padanya saat dia sangat ingin menjadi temannya. Tapi itu tidak menghentikan Dae-woong untuk mencapai tujuannya. Dia mulai bertanya tentang kekuatan gumihonya dan tahu kalau Mi-ho sekarang lebih lemah dari aslinya sebab Dae-woong membawa manik2 Serigalanya, yang merupakan sumber kekuatan Mi-ho. Dae-woong bertanya apakah Mi-ho punya kelemahan. Ternyata tidak. Kalau takut? Ya- dia takut pada air dalam jumlah besar apalagi sekarang dia tidak punya manik2 serigalanya. Dae-woong berpikir bagaimana dia akan membuang Mi-ho di danau terdekat.
Mi-ho berlari dan mengatakan kalau bir membuat moodnya jadi bagus dan ekornya sangat ingin keluar. Dia ingin Dae-woong keluar jadi dia bisa menunjukkannya pada Dae-woong. Tapi kemudian mereka saling tarik ulur – Dae-woong tidak siap dan Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong toh sudah pernah sekali melihatnya. Mi-ho membujuk Dae-woong seolah-olah dia akan mengajaknya ke tempat tidur dan Dae-woong berhasil ditarik keluar. Dae-woong berkata, “Yang pelan… yang lembut… perlakukan aku dengan baik!”

Hari berikutnya, Mi-ho ingin makan daging sapi sebagai makan pagi, siang dan malam. Kita kembali melihat adegan yang di episode 1 itu, dimana Dae-woong mengatakan kalau mereka tidak bisa makan daging sapi hari ini. Mata Mi-ho berubah biru dan Dae-woong menjadi ketakutan. Ketika seorang wanita menjatuhkan pot bunga di atas mereka, Mi-ho terbang dan menendang pot itu hingga mendarat tepat di rambut wanita itu. Mi-ho lalu memohon lagi dengan manis dan bahkan memanggil Dae-woong dengan ‘Woong’ saja yang merupakan kependekan dari Dae-woong.

Min-sook kembali ke departemen store dan berharap bisa bertemu dengan pria misteriusnya lagi. Dia menemukan pria itu sedang mencari jas hujan dan akan mendekatinya tapi Sun-nyeo muncul dan memanggil pria itu Doo-hong. Mereka bertingkah sangat manis dan Min-sook diam tidak bisa bernafas. Lalu dia kabur.

Doo-hong mendekati gadis itu dan Sun-nyeo memanggilnya ‘ayah!’. Doo-hong mendapati Min-sook ketika dia kebetulan bersembunyi di bagian pakaian dalam pria. Pramuniaga bertanya apakah Min-sook berbelanja pakaian dalam pria dan untuk menyelamatkan diri berkata, “Ya.” Doo-hong menunduk dan dia berjalan terus. Mereka berdua berpikir kalau mereka masing2 sudah punya pasangan.
Di taman, Byung-soo bermain tebak2an dengan Mi-ho (koin berada di tangan siapa). Mi-ho tentu saja menang di setiap permainan. Byung-soo memanggil Mi-ho ‘jae-soo-sshi’ yang merupakan panggilan untuk pacar atau istri sahabat. Dae-woong mencemooh hal itu tapi membiarkannya begitu saja. Dia lalu bertanya-tanya bagaimana jika Mi-ho melempar Byung-soo ke danau seperti ini, dia mungkin akan mati.

Byung-soo menyuruh Dae-woong untuk berhenti memberi makan ikan karena mereka adalah jenis ikan yang langka. Dae-woong mengatakan kalau mereka bukan ikan yang langka seperti yang dipelihara kakek. Dia mendapat ide: begitulah cara dia mendapatkan uang. Dae-woong mengendap-endap untuk menangkap satu ikan tapi kakek memergoki aksinya. Dae-woong kabur dengan kakek dan bibi Min-sook mengejar di belakangnya. Saat Dae-woong tidak melihat, sebuah truk datang ke arah Dae-woong.

Bibi dan kakek berteriak dan ikan itu terbang ke atas… kita ke rumah sakit dimana kakek meminta dokter untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya. Dokter berkata tidak ada yang bisa dilakukan. Musik dramatis mulai muncul… Dae-woong berjalan keluar dengan hanya satu perban di keningnya dan ternyata kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkan ikannya.
Di luar, kakek menyuruh Dae-woong untuk pulang ke rumah tapi Dae-woong menolak dan akhirnya berteriak, “Kalau aku tidak tinggal bersama gadis itu, maka aku akan mati!” Dia meminta uang lagi agar bisa tinggal dengan gadis itudan menjaganya. Kakek mengatakan kalau Dae-woong sudah gila hanya karena seorang gadis. Kakek seharusnya tahu kalau Dae-woong itu serius! Hehe! Bibi dan kakek akhirnya mengatakan agar Dae-woong membawa gadis itu kesini jadi mereka bisa bertemu dengannya serta memutuskan apakah Dae-woong bisa menikahinya. Dae-woong berkata, “Aku tidak cukup gila untuk menikahinya! Kenapa aku harus menikahinya? Aku hanya akan tinggal sebentar dengannya lalu mengirimnya jauh2!” Kakek menampar Dae-woong.

Hal itu mengguncang mereka semua. Jelaslah kalau ini pertama kalinya kakek bersikap keras sejauh yang Dae-woong tahu. Dae-woong memegang pipinya karena perasaan emosional yang dia rasakan sekarang. Kakek berkata pada Dae-woong untuk hidup sesukanya dan masuk ke dalam mobil.
Dae-woong berjalan sendiri sambil masih memegangi pipinya. Dia masih kecewa. Sun-nyeo berlari mendekati Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa tinggal di sekolah laga bersama pacarnya jadi Sun-nyeo mengusir mereka. Dia juga menambahkan kalau Hye-in datang dan menemui Byung-soo dan Mi-ho yang membuat Dae-woong langsung berlari kencang.
Hye-in bertemu dengan Mi-ho dan memperkenalkan dirinya sebagai teman Dae-woong. Tapi Hye-in membaca keadaan yang ada dan bertanya apakah Mi-ho pacar Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong berlari ke arah mereka dan meminta Mi-ho untuk tidak mengatakan apa2. Tapi, Mi-ho menjawab, “Iya.”

Dae-woong sampai dan mengumumkan dengan keras kalau Mi-ho bukan pacarnya! Hal ini membuat Mi-ho jadi tidak senang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Powered By Blogger