Welocome to My Blogger

di blogger ini anda yang melihat bisa postingan yang saya posting, so enjoy it.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

my name is Rizkita Puspa Andari but you can call me TITA it's funny right ,, okayy (y) i have friends in the home ,, list : 1. Ajeng, 2. Anggi, 3. Diana, 4. Nadia, 5. etc... and i have friends school to : 1. Anin, 2. Eno, 3. Dinda, 4. Febby, 5. Vita, 6. Nency, 7. all of 9d class my hobby is singing, dancing, swimming, photography. i like music, i like cat, i like watching movie, and something funny.

MP3

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Pengikut

About Me

Foto Saya
RIZKITA ANDARI
kata teman saya : lebay, cerewet, egois, baik hati (makasih guys), dll.
Lihat profil lengkapku
RSS
Post Icon

POCONG JUGA POCONG

Saya : Mbak, buku “Poconggg juga Pocong” masih banyak, ya?
Kasir  : Udah habis, Mas. Yang Mas beli ini kan yang terakhir.
Saya : Lho, emang masuknya berapa buku, Mbak?
Kasir  : Datang tadi malam, 200 buku. Sekarang udah habis.”
Wedeeeeeww, keren banget. Buku itu dijual saat Toko Buku Gramedia Grand Indonesia Jakarta buka, sekitar jam 11-an siang. Dan sekitar jam 3 siang, buku “Poconggg juga Pocong” (PJP) langsung ludes. Ternyata benar, di Twitter banyak yang bilang kalau mereka tidak mendapatkan buku PJP karena kehabisan. Dan kini para fans (followers) @Poconggg yang berbondong-bondong berdatangan ke TB Gramedia di Jakarta, hanya bisa memesan dengan menuliskan nama mereka di daftar pemesanan buku PJP. Bayangkan, lebih dari 15 TB Gramedia di Jakarta, dalam 2 jam, 200 buku PJP sudah habis per-tokonya. Dan jika kita ikuti obrolan di Twitter tentang buku PJP, yang pesan sudah banyak, sudah berlembar-lembar nama yang terdaftar di buku besar.
Bersama Saras dan Faiz, saya berburu buku “Poconggg juga Pocong“, dan berhasil mendapatkan dua buku. Tidak sia-sia kami berjalan cepat dari tempat parkir motor, untuk  menuju lantai 2 Grand Indonesia, tempat TB Gramedia berada. Saat Saras bertanya kepada petugas toko, si petugas langsung memberikan buku PJP. Saat itu si petugas sedang membawa banyak buku untuk dipajang. Saras langsung menuju kasir untuk membayar buku PJP. Karena temannya mengirim pesan, dia kehabisan buku PJP, maka kami pun mencoba membelikannya, dan berharap buku tersebut masih ada. Sambil mencari-cari kami melihat banyak gadis cantik sambil tersenyum-senyum memegang buku PJP di tangannya. Wih, baru pegang bukunya sudah senyum-senyum, apalagi nanti kalau … membacanya. (Beuuuh, ngga bisa bayangin deh kalau ada Poconggg di situ )
Ternyata tinggal satu buku yang ada di pajangan toko. Langsung saja kami ambil, dan bayar di kasir. Aha, perburuan yang ngga sia-sia, mendapatkan buku laris nan langka. Seperti yang dulu pernah saya tulis di sini, Poconggg memang sosok fenomenal di ranah twitter.com.
13093776101146966321
Sampul buku Poconggg juga Pocong
Sesampai di rumah, tak sabar saya langsung baca buku tersebut. Di sampul depan saja sudah ada testimoni dari GIRING NIDJI “Zaman makin kacau. Pocong aja bisa jadi trending topic di Twitter dan bisa nulis buku. Parahnya, gue beli dan baca buku ini. Aaaaaah, kacau!!! Selamat menggelinjang, jiwa muda!!!”
Gambar kartun di sampul PJP menarik. Bagus untuk konsep buku komedi. Kalau tidak salah, 4 tokoh kartun itu ’sahabat’ si Poconggg, Justin Bieber, Lady Gaga, Mak Kunti dan cewe SMA. Kalau tidak salah lho. Mereka memang sering disebut-sebut oleh si Poconggg.
Buku setebal hampir 150 halaman ini, yang diterbitkan oleh Bukune, dikemas apik, padahal harganya hanya Rp 36.000,- Dan kalau kita beli online di Gramedia OnlineInibuku.com,  ataupun Bukabuku.com, harga buku PJP didiskon menjadi Rp 30.600,-.
Buku ini terdiri dari beberapa bab. Isi cerita di semua bab, lucu. Dijamin, kita akan tertawa membaca cerita si Poconggg ini. Mulai dari bab “Kata Pengantar” saja sudah lucu. Dia bilang “Gue tegasin, kalian nggak usah cape-cape mikirin gimana caranya gue nulis buku ini. Mau pake gigi atau sewa joki, itu urusan gue. Yang harus kalian lakukan adalah, baca aja dan jangan nyinggung-nyinggung masalah tangan, deal?” Hahaha, si Poconggg memang punya kelemahan. Karena dia selalu diikat tali pocong, maka tangannya tidak bisa keluar dari kain pocong. Jadi dia ngga bisa menulis, salaman, pegangan tangan, bergandengan tangan, bahkan juga tidak bisa melakukan urusan sehari-hari yang penting, yaitu urusan MCK (mandi cuci kakus). Hiks, kasihan banget nasib elu, Conggg. Ngga punya tangan, berarti ngga bisa ngasih bunga ke pacar, ngga bisa ngasih kado ke cewe yang ditaksir. Berarti juga si Poconggg ngga punya cewe, ngga punya pacar, ngga punya kekasih, ngga punya bini, ngga punya pujaan hati, dan always (selalu) jomblo. Jomblongenes lah.
Bab selanjutnya bercerita tentang kisah ’sedih’ si Poconggg. Di bab “Perjalanan Seikat Poconggg”, dia bercerita tentang dirinya, “Poconggg adalah sebuah nama dan Pocong adalah sejenis spesies.” Juga cerita tentang usahanya yang “udah mati-matian nyoba, tapi ngga pernah ada yang takut” dengan dirinya, sehingga dia “pengen suatu saat kalo lagi dinas dan nunjukin muka, ada orang yang nangis dan ketakutan sambil teriak, “MAMAAA, ADA SETAN!!! SANGAR BANGET!!! SEREM BANGETT!!! AKU TAKUTTT, MAAAA!!!! MAMAAAA!!! NIKAHKAN AKU SEKARANG!!! AKU TAKUT!!!” Hahaha, sementara dia selama ini kalau lagi dinas di taman, maka orang akan bilang itu bukan pocong, tapi … guling.
Sampai akhirnya dia mulai membuat revolusi di dunia persetanan, membuat akun di twitter.com dan membuat blog www.poconggg.com. Dan nyatanya, kini akun twitternya di-follow hingga hampir setengah juta orang. Follower blog-nya juga banyak. Tapi, dibalik kesuksesannya itu, si Poconggg tetap sedih. Katanya, “Sampe sekarang, belum ada yang bener-bener takut sama gue. Sebagai Setan, gue merasa gagal.”
Bab selanjutnya adalah bab “Poconggg juga Pocong,” yang bercerita tentang usaha si Poconggg agar tidak dianggap pocong cupu dalam menakut-nakuti manusia. Anjaw, pocong Jawa gang sebelah, menguji kemampuan si Poconggg untuk ‘dinas malam’ di suatu komplek. Anjaw menantang Poconggg, “Komplek itu patokan kejantanan. Seikat Pocong baru bisa dibilang hebat kalau bisa pulang dengan selamat dari kompleks itu.” Hahaha, Poconggg diuji kejantanannya di TKP  (Test Kejantanan Pocong). Cerita Poconggg di kompleks itu lucu. Seperti yang diceritakannya (yang juga dituliskan kembali di sampul belakang bukunya)…
“Awalnya sih gue santai-santai aja. Sewaktu masuk ke kompleks, gue ngga ngeliat tanda-tanda bakal nemuin kesulitan di daerah ini. Pas mau pulang, keadaannya berubah. Ternyata portal jalannya udah ditutup.
TERNYATA PORTAL JALANNYA UDAH DITUTUP!!!”
Sengaja diulang biar makin tegang.
Anjrittttt!!!  Anjaw brengsek!!!!  POCONG KAMPREEEEET!!!!
Gue mulai panik!
Posisi portalnya kentang banget. Nggak tinggi, tapi juga ngga pendek-pendek amat. KALAU GUE LOMPATIN udah pasti ngga bakal nyampe. KALAU GUE GELINDING lewat bawah, lebih ngga mungkin lagi. Pocong dari lurah mana yang bisa bangun sendiri dari posisi rebahan? Ngga Ada! Berdiri tanpa bantuan adalah hal yang mustahil buat pocong. KALAU PORTALNYA GUE ANGKAT… ya, lo pikir aja sendiri… gimana caranya?
Sumpah, gue panik.


Diambil dari GOOGLE ‘Ngakak’ Baca Buku Laris “Poconggg Juga Pocong”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger